Dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis Universitas Negeri Semarang yang ke-57 tahun 2022, UNNES menyelenggarakan kegiatan peluncuran rumah inovasi sekaligus pameran produk inovasi yang bertempat di Gedung Prof Retno Sriningsih Satmoko Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Semarang. Rektor UNNES Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum. mengatakan peluncuran rumah inovasi sekaligus pameran produk inovasi yang telah dihasilkan oleh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa merupakan bukti nyata buah hasil pemikiran penelitian dan pengabdian civitas akademika UNNES kepada masyarakat.
Ricka Ulfatul Faza, M.Pd., Guru PJOK SD Labschool UNNES ikut serta dalam pameran tersebut. Miss Ricka mengembangkan karya inovatif berupa Atletik Konservasi. Atletik Konservasi merupakan media/alat pembelajaran pendidikan jasmani pada materi atletik yang dikolaborasikan dengan permainan tradisional. Pengembangan media untuk pembelajaran yang berkarakter dan berwawasan konservasi dapat dicapai melalui permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan permainan warisan dari nenek moyang secara turun temurun dimainkan oleh masyarakat sera hasil dari penggalian budaya suatu daerah. Permainan tradisional berperan dalam menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak serta mengembangan pendidikan karakter dalam diri siswa karena didalamnya terkandung nilai pendidikan, sosial, budaya dan motorik yang menyenangkan hati dan menumbuhkan sikap sportivitas, gotong royong dan kejujuran bagi yang memainkannya. Saat ini permainan tradisional mulai ditinggalkan. Oleh karena itu untuk menjaganya dapat melalui konservasi permainan tradisional kedalam pembelajaran Pendidikan jasmani.
Permainan Atletik konservasi terdiri dari 12 macam permainan yaitu lompat galah, roket, sunda manda, gapar, lari gawang, lompat tali, lari, lempar rotasi, balap karung, lempar sasaran, gelindingan ban dan estafet. Menurut Miss Ricka seorang guru penjas hendaknya dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasinya dalam memilih, mengembangkan, menemukan dan memodifikasi media atau alat yang bervariasi, sehingga menimbulkan dampak positif bagi pembelajaran dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu mampu mengatasi siswa yang kurang mempunyai keterampilan yang baik pada saat pembelajaran penjas berlangsung. Dengan modifikasi alat penjas guru dapat memberikan semangat dan suasana aktivitas baru sehingga siswa dapat aktif dan antusias ketika mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.